Newborn Iffat (05092011) |
![]() |
TPU Kandang kawat |
Dear dek iffat anak ibuk dan bapak,
Seminggu sudah anak ibuk diasuh oleh “pengasuh” Segala Maha, Ibuk disini masih berusaha mengikhlaskan kenangan selama 37 minggu, mulai dari dari hasil testpack Ibuk di akhir Januari, “renang gaya kupu-kupu” di usiamu 20minggu, tendangan – tendangan lembut, gerakan lincah tiap denger Bapak baca Alfatiha waktu kita jamaah (Stt..kemaren Ibuk sempet pengen kasih kamu nama fatih karena aktif gerakanmu tiap mendengar Alfatiha), tendangan dahsyat ngajak Ibuk sholat malam, tendangan protesmu tiap Ibuk cubit – cubit Bapak, hari – hari kamu menemani Ibuk kerja, hari – hari kita jadi kesayangan Bapak,Nenek,Atok,Andung,Yai. Masih Ibuk ingat jelas kamu terkaget – kaget waktu Murrotal yang biasa kamu dengar Ibuk ganti dari Sa’ad Al Ghamidi ke Bapak – bapak bersuara nyaring (Ibuk lupa namanya). Di tiga hari kehidupanmupun kamu menjadi aktif tiap Bapak memutar Murrotal di sebelah tempat tidurmu di ruang perawatan bayi.
Rasanya baru kemarin, ketika Ibuk dan Bapak belanja kebutuhanmu. Ditengah cuaca panas Bulan Ramadhan Bapak membawa sekantung besar perlengkapanmu, sengaja kami pilih yang terbaik, karena kamu kesayangan Bapak Ibuk. Perlengkapan itu sekarang masih tersimpan rapi di koper yang memang disiapkan untuk menyambut kedatanganmu,perlengkapan yang akhirnya tidak pernah sempat kamu pakai. Sungguh Ibuk berbaik sangka, mungkin kamu ingin jika nanti Ibuk dan Bapak diberi karunia lagi oleh Allah SWT (aaminn), maka saudara saudarimu bisa memakai perlengkapan bayi yang benar – benar baru.
Dek iffat tau semalam Ibuk menangis lagi melihat potretmu ketika baru dikeluarkan dari rahim Ibuk. Tiba – tiba Ibuk teringat hangatnya pipimu ketika pertama (dan terakhir) kali suster menempelkan pipi gembilmu itu ke pipi Ibuk. Hanya “Subhanallah” yang terucap ketika itu, ini dia makhluk mungil yang selama ini menemani hari- hari Ibuk selama 37 minggu. Rupamu benar- benar seperti Ibuk, bentuk alis, hidung, bahkan bibir keriting Ibuk pun ada di wajahmu, Bapak sepertinya hanya kebagian telapak tangan dan jempol kaki :). Di hari -hari singkat kehidupanmu di ruang perawatan bayi, Bapak banyak merekam gerakan lincahmu, tangisanmu,yang kemudian ditunjukkan pada Ibuk yang masih susah bergerak setelah operasi ceasar. Kondisimu baik – baik saja, sampai akhirnya kondisimu drop dihari ketiga.
Di sepertiga malam ketika kamu pergi, Bapak berkali – kali dipanggil ke ruang bayi tempatmu dirawat, sementara Ibuk yang menunggu di kamar perawatan tidak berhenti berdoa memohon keselamatanmu. Kami berencana dan berusaha, Allah SWT penentu segalanya. Ibuk Bapak sayang dek Iffat, tapi ternyata Allah SWT lebih sayang dek Iffat. Saat itu Bapak tidak tega menyampaikan kabar kepergianmu pada Ibuk. Ntah kenapa sambil menunggu Bapak kembali, hati Ibuk terasa hangat seperti ada yang terlepas dari diri Ibuk. Seketika Ibuk mencium harum aroma bayi sehabis mandi memenuhi ruang perawatan Ibuk. Saat itulah tangis Ibuk pecah, Ibuk tau anak Ibuk tersayang telah menghadap Pencipta.
Hari itu, minggu lalu..sebagai orang tua, Ibuk dan Bapak mendapat “hadiah” terindah dari Allah SWT, seorang anak penghuni surga yang mengajarkan Bapak Ibuk tentang keikhlasan dan kesabaran..Semoga Allah mengkaruniakan ketabahan, dan mempertebal iman Bapak dan Ibuk hingga nanti kami dapat menemuimu di Surga..aamiinn.