Tentang Lari

Belakangan, semakin berumur semakin mikirin masalah kesehatan. Baru mikir, sih, belum tahap eksekusi. Ehe, he, he.

Sampai tadi pagi, iya tadi pagi. Nonton narasitv kanal sarahsecharian. Mbahas masalah bodygoals. Pas bener bagian Eva Celia, yang  pernah chubby, terus melangsing dan belakangan menjadi vegetarian. No, tak ingin menjadi vegetarian, lah. Ku masih hamba bakso dan dendeng. Yang ngebuat tertohok pas si Eva ini (cieee akrab) bilang kurang lebih "badan kita ini, udah kerja keras seumur hidup. Sekarang saatnya kita yang jaga badan"

Nah! IYA JUGA YHA! Dan menilik riwayat kesehatan yang dibilang bagus tentu tidak. Langsung lah, kepikiran. Macam riwayat preklamsia dua kali, ntah apa yang terjadi dengan jantung dan organ organ dalam lainnya selama tensi badan awut awutan, belum lagi my never ending flu. Ini saatnya berbakti pada body. Aye!

Kemarin, sempat juga baca thread pasal orang orang yang anti olahraga, macam siapa?*tunjuk muka sendiri. Yang akhirnya jadi pecandu lari. Iya, lari. Tertarik lah diri ini, manalah selain buat sehat ditambah embel-embel bisa melegakan perasaan segala. Cocok kali buat kepala dan perasaan yang gampang gruwet-gruwet ini.

Jadi, kuputuskan untuk mulai lari. Bukan lari melesat macam kelinci yang lomba dg kura-kura, lah. Ku bisa menakar kemampuan yang emang lemah kali pasal lari-lari. Mari mulai dari aplikasi, udah di donlot, belum dicoba, nanti awal Minggu. Eaaa ada naga-naga gagal tayang ini kayaknya. Ha ha ha ha. No! Kali ini harus dijabanin. Kurus bukan tujuan, sehat aja dulu. Bukan begitu bukan.